Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Kalian.

Untuk kamu. hanya tersisa satu perkataanmu yang belum kamu jilat lagi. ini terakhir kamu berjuang, apabila kamu pergi maka kamu tak akan kembali. tolong jangan menjilat perkataanmu yang terakhir itu. setidaknya itu masih membuktikan kamu masih laki-laki. Untuk dia. aku sudah mengalah tapi kenapa aku yang terlihat bersalah? sadarlah bahwa bukan hanya diri sendiri yang tersakiti. setidaknya, belajarlah untuk menilai sesuatu jangan dari satu sudut pandang saja. hati-hati topengmu terlepas

Teruntuk dia, makhluk perasa

Aku dan dia sama-sama makhluk perasa. Benar kan? Kita sudah pernah bicara meski melalui sosial media. Dia bertanya kedekatan aku dan kamu. aku menjawab Dia menyuruhku untuk mengambilmu. aku sepakat Dia berbicara agar aku bertahan dengan sikapmu yang seperti itu. Aku berterima kasih Dia mengumbar semua kesakitannya Melepaskan Pergi Merelakan Dia mengatakan itu berulang kali Tapi apa sekarang? Kamu dan dia sama saja Untuk dia. Berhentilah bertopeng atau Aku yang akan mengajarkan cara bertopeng yang benar

Mengertilah

Aku berbeda dengan tempat singgahmu sebelumnya. Mungkin saat kamu melewati tempat singgahmu yang sebelumnya, kamu tersenyum dan menyapa ringan pada mereka dan dibalasnya dengan hal serupa. Tapi tempatku berbeda, tempatku begitu rapuh dan sensitif. Jika kamu sudah pergi, aku harus membersihkan setiap sudut yang merekam tentang kamu. Bayangkan saja saat aku berusaha keras membersihkannya, kamu datang dan membawa kehangatan sehingga tempatku menampung kamu lagi lalu kamu pergi lagi lalu kamu menyapa lagi. Lantas kapan tempatku benar-benar bersih tentang kamu? Sementara dia, kalian bahkan otakku sendiri menuntutku untuk segera membersihkannya. Tolong bantu aku, hingga tempat ini bersih tentang kamu dan sanggup menampung tentang yang lain maka saat itulah aku siap membalas senyuman dan sapaan ringan yang tak berarti lagi.

Teruntuk kamu, kaum adam

Aku sebenarnya sudah lelah dengan ini Lelah dengan kamu. Kita juga sudah pernah berbicara sebelumnya. Aku mencoba mengerti bahwa laki-laki memang selalu mencari hingga ada yang menarik hati. Namun bisakah kamu kaum adam sedikit belajar sopan? Saat kamu sedang singgah dalam pencarian dan tempatmu bersinggah tidak membuatmu ingin menetap, Silahkan ucapkan salam perpisahan dengan benar. Meski menyakitkan setidaknya itu lebih menenangkan daripada yang kamu lakukan kemarin, Pergi tanpa sopan santun.